Kamis, 24 September 2015

Singapura Dilanda Kabut Asap


Sudah beberapa hari ini Aqila, 10 tahun, mengalami batuk dan bersin. Hidungnya selalu berair dan dia mengeluh matanya perih dan gatal. Lain lagi yang dialami Bapak Arif, 44 tahun. Beliau mengeluh sesak napas dan sakit tenggorokan. Apa yang dialami Aqila dan Bapak Arif ini juga dialami banyak penduduk Singapura lain akhir-akhir ini. Apa sebabnya? Kabut asap.

Kabut asap berasal dari pembakaran hutan di Sumatra dan Kalimantan Indonesia. Pembakaran hutan adalah masalah yang sulit diatasi oleh pemerintah Indonesia. Mengapa orang melakukan pembakaran hutan? Karena mereka ingin mendapat lahan pertanian baru secara cepat dan murah. Sayangnya, cara ini tidak ramah lingkungan dan berbahaya bagi kesehatan masyarakat sekitar. Angin juga membawa kabut asap hasil pembakaran hutan di Sumatra sampai ke Singapura sehingga penduduk Singapura juga merasakan efek buruk kabut asap terhadap kesehatan.

Pandangan ke arah daerah CBD. 
Langit terlihat putih karena kabut asap.
Ketika kabut asap melanda Singapura, langit yang biasanya biru bersih terlihat putih merata. Udara menjadi panas dan lembab. Kualitas udarapun menurun karena kabut asap mengandung partikel-partikel kecil yang tidak baik untuk kesehatan. Kadar partikel kecil ini diukur dengan satuan PSI (Pollutant Standards Index). PSI level 101 ke atas dianggap membahayakan kesehatan.

Pemerintah Singapura meminta masyarakat untuk berhati-hati dan mengurangi atau menghindari kegiatan di luar rumah. NEA (National Environment Agency) mengeluarkan tabel acuan tentang kegiatan yang aman dilakukan sesuai dengan level PSI dan kondisi kesehatan masyarakat. 
NEA menyediakan aplikasi smartphone yang bisa 
digunakan untuk memantau kondisi udara.

Pemerintah Singapura menaruh perhatian khusus pada kesehatan anak usia sekolah karena mereka rawan terkena infeksi saluran pernapasan. MOE (Ministry of Education) mengeluarkan arahan penting mengenai bagaimana pengelola sekolah-sekolah di Singapura perlu bersikap dalam menghadapi masalah kabut asap.


Kita semua berharap pemerintah Indonesia dapat segera mengatasi masalah pembakaran hutan ini. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Potret Indonesia